Tertunduk, Kemudian mengalir dengan derasnya
Air mata mencoba berbicara pada butir-bitir pasir
Semilir angin tepi pantai coba menghibur
mengusap lembut dengan hembusan mesra
Meresapi perjalan yang tak panjang
Mencoba memahami yang terlewatkan
Puing-puing Tembok kokoh kini roboh
Masih menjadi dinding kecil meski berserakan
Butir-butir kegundahan mengalir...
Saat ini aku tak semesra pelangi pada langit
Yang membuatnya indah, elok hingga akhir
Tak semesra mereka menghabiskan waktu berdua
Yang membuat hari seperti detik, begitu cepatnya, tapi bahagia
tak semesra cahaymu terdahulu yang membuat hari tanpa gulita
Pahami sayang...sejuta maaf dariku
Bersabarlah menanti saat dinding tersingkap Ijab
Menjemputmu pada labirin ridho dari pencipta
Hanya ingin cinta yang mengarahkan kita pada syurga
Asal Bersyukur dan Bersabar
Saat matahari bersinar, maka Allah tunjukkan keindahan warna-warna ciptaan-Nya kepada kita. Tapi saat matahari terbenam, ada keindahan lai...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Sejuta Maaf Dariku"
Post a Comment