Tertunduk, Kemudian mengalir dengan derasnya
Air mata mencoba berbicara pada butir-bitir pasir
Semilir angin tepi pantai coba menghibur
mengusap lembut dengan hembusan mesra
Meresapi perjalan yang tak panjang
Mencoba memahami yang terlewatkan
Puing-puing Tembok kokoh kini roboh
Masih menjadi dinding kecil meski berserakan
Butir-butir kegundahan mengalir...
Saat ini aku tak semesra pelangi pada langit
Yang membuatnya indah, elok hingga akhir
Tak semesra mereka menghabiskan waktu berdua
Yang membuat hari seperti detik, begitu cepatnya, tapi bahagia
tak semesra cahaymu terdahulu yang membuat hari tanpa gulita
Pahami sayang...sejuta maaf dariku
Bersabarlah menanti saat dinding tersingkap Ijab
Menjemputmu pada labirin ridho dari pencipta
Hanya ingin cinta yang mengarahkan kita pada syurga
Related Posts :
Mereka yang Kurindu “kulayangkan pandangku melalui kaca jendela dari tempatku bersandar seiring laju kereta memb… Read More...
Adakah kau tau? Adakah kau tau...? aku tak sanggup melihat air mata hawa yang kecewa aku tak mampu melihat lu… Read More...
Setelah Hujankeindahan bunga bunga berkembangberbatas kabut gerimispada bayangan kelam sebelum hujanpelangi terse… Read More...
DALAM PINTAKUYa Illahi Inilah hamba yang Memohon restuMu Tuntunlah Hati Dalam penantian menjemput teman Jannahku … Read More...
PelangiHari kemarin Masih tersisa jejak-jejak Ketika kucari bahagia itu, Yang terlupakanEntah di mana berse… Read More...
0 Response to "Sejuta Maaf Dariku"
Post a Comment