Di dunia ini banyak sekali yang berulang. Seperti matahari yang setia
terbit di posisinya setiap pagi. Seperti pengampunan Tuhan yang tersedia
setiap kali kita meminta.
Jalanan itu masih lengang. Ia menawarkan tenang bagi setiap hati yang
mencari. Bersebelahan dengan cahaya oranye di sela-sela ranting dan
batang, mereka menepati janji. Keduanya akan berhenti menawarkan
ketenangan yang sama setiap hari, ketika Tuhan berkata sudahi.
Maka, jangan bahagia dengan kesempatan kedua. Ia datang bukan karena
keberuntungan. Ia adalah sebab kemurahan. Seandainya kita tahu, itu
tidak seberapa. Jika mau, Tuhan bisa memberi kita kesempatan hingga ke
seribu. Pertanyaannya, kapan akan mulai malu?!
PMJ Office/Site MJT
Related Posts :
Cobalah BicaraJika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjel… Read More...
Untukmu Cintaku... Kutatap engkau dengan tidurmu Melihat wajahmu ... Sungguh air mataku terjatuh... Menelan… Read More...
SPASIJarak dan jeda sementara. Bukan berarti pergi jauh untuk mengumbara. Hanya butuh berikan spasi saja.… Read More...
sederhana sajaSederhana saja Sesederhana namanya terucap dalam setiap doa. Membiarkannya bebas menggapai mimpinya,… Read More...
BerulangDi dunia ini banyak sekali yang berulang. Seperti matahari yang setia terbit di posisinya setiap pa… Read More...
0 Response to "Berulang"
Post a Comment