Bangkit dan Berjuanglah wahai Pemuda Islam !
1. Hai orang yang berkemul (berselimut),
2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. Dan Tuhanmu agungkanlah!
Demikianlah Allah SWT menyeru kita di dalam surat al Muddatsir untuk melakukan aktifitas dakwah, menyampaikan peringatan. Dari seruan itu kita bisa merasakan Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk secara bersungguh – sungguh dan penuh semangat menyampaikan dakwah. Karena berdasar para mufassir frase Qum berasal dari kata Qawwama, yang secara umum kata yang dibentuk dari akar kata ini diartikan dengan “ melaksanakan segala sesuatu secara sempurna dalam berbagai seginya”. Karena itu perintah dakwah ini menuntut upaya yang optimal, penuh semangat dan percaya diri.
Maka mari bersiap wahai saudaraku. Islam mengundang peran kita semua, Islam mengharap sumbangsih besar kita dalam perjuangan ini, upaya melanjutkan kehidupan Islam. Islam merindukan jiwa – jiwa muda kita untuk berjuang mengambil peran sebagaimana halnya Abu Bakar As Shidiq saat memerangi orang – orang murtad, seperti Khalid bin Walid didalam perang Yarmuk, laksana Saad bin Abi Waqash di perang Qadisiyah, seperti peran Shalahuddin Al Ayubbi di perang Hiththin, Muhammad Al Fatih saat menaklukan konstantinopel dan para pejuang Islam lainnya.
\Mari saudaraku, mari berjuang untuk diterapkannya kembali Syari’at Islam dalam kehidupan ini, untuk ditegakkannya kembali Khilafah Islam di dunia ini. Semoga sebelum kita kembali padaNya kita bisa menyaksikan liwa berkibar di timur dan barat. Memandang naungannya yang rimbun menyebarkan keadilan dan kebenaran. Saudaraku, tentu kita sangat rindu dengan terwujudnya bisyarah Rasul SAW, saat dimana kota Roma takluk di tangan kaum muslimin. Dan tentu kerinduan kita lebih tinggi lagi jika kita menjadi salah satu dari pasukan yang melakukan penaklukan itu. Yakinlah saudaraku, yakinlah dengan semua yang telah dijanjikan oleh Allah dalam firmanNya. Yakinlah bahwa Allah akan menolong orang – orang mukmin yang menolong agama Allah. Sehingga tidak ada kata berdiamdiri berpangkutangan bagi kita semua.
Mungkin ada yang bertanya, bukankah mengambil bagian dalam perjuangan merupakan sesuatu yang beresiko ? tentu itu akan menghabiskan banyak energi kita, tenaga, biaya, bahkan nyawa !. Benar, berjuang di jalan Allah pasti akan berhadapan dengan aneka kesulitan, penghinaan dan penderitaan bahkan bisa jadi pembunuhan. Tapi kalau itu semua dianggap suatu kerugian, maka itu adalah salah besar. Jikapun itu memang terjadi, jangan surut ke belakang. Maju dan bersyukurlah. Justru itulah yang terbaik bagi kita. Karena kita yakin setelah itu semua akan ada berbagai kenikmatan – kenikmatan yang Allah berikan bagi kita. Akan ada balasan berupa pahala terbaik dari Allah untuk kita.
Sebaliknya bagi orang – orang yang memilih diam, mundur dari barisan perjuangan tentu akan merasakan penyesalan, “ seandainya aku dulu begini..., jika saja dulu aku begitu....” dan ungkapan – ungkapan lainnya yang serupa pasti meluncur dari mulut – mulut mereka ketika melihat balasan dari Allah bagi para pejuang Islam begitu luar biasa dibanding balasan bagi mereka berupa kehinaan dan siksa. Naudzubillahi min dzalik ! (dakwahkampus.com)
Maka mari bersiap wahai saudaraku. Islam mengundang peran kita semua, Islam mengharap sumbangsih besar kita dalam perjuangan ini, upaya melanjutkan kehidupan Islam. Islam merindukan jiwa – jiwa muda kita untuk berjuang mengambil peran sebagaimana halnya Abu Bakar As Shidiq saat memerangi orang – orang murtad, seperti Khalid bin Walid didalam perang Yarmuk, laksana Saad bin Abi Waqash di perang Qadisiyah, seperti peran Shalahuddin Al Ayubbi di perang Hiththin, Muhammad Al Fatih saat menaklukan konstantinopel dan para pejuang Islam lainnya.
\Mari saudaraku, mari berjuang untuk diterapkannya kembali Syari’at Islam dalam kehidupan ini, untuk ditegakkannya kembali Khilafah Islam di dunia ini. Semoga sebelum kita kembali padaNya kita bisa menyaksikan liwa berkibar di timur dan barat. Memandang naungannya yang rimbun menyebarkan keadilan dan kebenaran. Saudaraku, tentu kita sangat rindu dengan terwujudnya bisyarah Rasul SAW, saat dimana kota Roma takluk di tangan kaum muslimin. Dan tentu kerinduan kita lebih tinggi lagi jika kita menjadi salah satu dari pasukan yang melakukan penaklukan itu. Yakinlah saudaraku, yakinlah dengan semua yang telah dijanjikan oleh Allah dalam firmanNya. Yakinlah bahwa Allah akan menolong orang – orang mukmin yang menolong agama Allah. Sehingga tidak ada kata berdiamdiri berpangkutangan bagi kita semua.
Mungkin ada yang bertanya, bukankah mengambil bagian dalam perjuangan merupakan sesuatu yang beresiko ? tentu itu akan menghabiskan banyak energi kita, tenaga, biaya, bahkan nyawa !. Benar, berjuang di jalan Allah pasti akan berhadapan dengan aneka kesulitan, penghinaan dan penderitaan bahkan bisa jadi pembunuhan. Tapi kalau itu semua dianggap suatu kerugian, maka itu adalah salah besar. Jikapun itu memang terjadi, jangan surut ke belakang. Maju dan bersyukurlah. Justru itulah yang terbaik bagi kita. Karena kita yakin setelah itu semua akan ada berbagai kenikmatan – kenikmatan yang Allah berikan bagi kita. Akan ada balasan berupa pahala terbaik dari Allah untuk kita.
Sebaliknya bagi orang – orang yang memilih diam, mundur dari barisan perjuangan tentu akan merasakan penyesalan, “ seandainya aku dulu begini..., jika saja dulu aku begitu....” dan ungkapan – ungkapan lainnya yang serupa pasti meluncur dari mulut – mulut mereka ketika melihat balasan dari Allah bagi para pejuang Islam begitu luar biasa dibanding balasan bagi mereka berupa kehinaan dan siksa. Naudzubillahi min dzalik ! (dakwahkampus.com)
0 Response to "Berjuanglah wahai Pemuda Islam"
Post a Comment