Asal Bersyukur dan Bersabar

Saat matahari bersinar, maka Allah tunjukkan keindahan warna-warna ciptaan-Nya kepada kita. Tapi saat matahari terbenam, ada keindahan lai...

Islam Menjawab Problematika Pendidikan Indonesia

Berbicara pendidikan di Indonesia sama dengan berbicara mulai dari biaya sekolah yang mahal suatu hal yang tidak terjadi ketika khilfah Islam tegak berdiri memimpin dunia, sarana dan prasarana yang tidak menunjang pembelajaran, infiltrasi pendidikan barat ke dalam pendidkan Indonesia, tawuran pelajar, persoalan Ujian Nasional yang masih terus diperdebatkan keberadaannya. Merupakan sebagian cerminan dari carut-marutnya kondisi dunia pendidikan di indonesia. Keterbatasan akses pendidkan yang menjangkau seluruh kalangan masyarakat merupakan bukti dari negeri ini yang telah gagal memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh rakyatnya.

Buktinya, sampai dengan mei 2010, masih ada 29 juta anak usia pendidikan anak usia dini (PAUD), 41 juta usia wajib belajar, dan 12 juta usia SMA yang belum menikmati pendidikan (republika.co.id). Kemana saja selama ini peran pemimpin negara dan negara hingga membiarkan puluhan juta warga tersesat dalam kegelapan ilmu pengetahuan di negeri kaya raya sumber daya alam ini? bukankah peran pemimpin itu bertujuan untuk mengurus urusan warganya, termasuk dalam hal pendidikan.
اَلإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِه
Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya. (HR al-Bukhari dan Muslim).



Dalam beberapa kasus seperti Ujian Nasional, kita bisa melihat bahwa program-program pendidikan masih menjadi sarana trial-error dan menjadikan peserta didik sebagai sarana uji coba itu bisa menunjukan bahwa tidak adanya keajegan sebuah sistem pendidikan yang utuh akibat ketidakpahaman terhadap basis sistem pendidikan dan karakteristik manusia (Luqman, Fahmi Al-Waie). Karakteristik dan pembentukan kepribadian dalam Islam berpegang kepada tsaqofah Islam dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan proporsi atau tingkatan pendidikan peserta didik. Dalam pembentukan pribadi siswa dimasukan pemikiran Islam (tsaqofah Islam) sesuai tingkat keilmuan peserta didik dimaksudkan agar peserta didik bisa menyerap ilmu pengetahuan dengan utuh dan terstruktur.

Pengaruh penyusupan pendidikan barat yang masuk ke Indonesia harus kita waspadai. Sejak tahun 2004 pemerintah Amerika Serikat memberikan bantuan senilai 157 juta dolar AS dalam jangka 6 tahun untuk perubahan pendidikan di Indonesia. Pemerintah AS berharap dapat bekerja erat dengan para pembuat kebijakan pemerintahan di Indonesia di tingkat pusat, daerah, dan masyarakat untuk “meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah umum swasta dan agama” di seluruh negeri dari tingkat dasar sampai dengan universitas. Dengan kata lain, AS menginginkan sebagian besar madarasah, pesantren, dan lembaga keislaman mempunyai sistem pendidikan dalam hal ini kurikulum pendidikan seperti yang diharapkan AS, yaitu dengan memberikan pendidikan Islam yang toleran, terbuka, dan tidak fundamentalis (Nur Karimah,Iffah, Al-Waie). Dari fakta ini kita bisa melihat bahwa upaya ini dilakukan AS semata untuk meredam paham dan pemikiran yang bisa bertentangan dengan faham dan ideologinya, mereka tentu tidak ingin pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren menyebarkan paham-paham kebencian terhadap ideologi kapitalis-sekuler mereka. Tetapi yang mereka inginkan yaitu suatu pendidikan Islam yang berganti dengan pendidikan islam yang moderat yang menghasilkan peserta didik yang mengabdi kepada pemahaman mereka. Sudah sejauh itu langkah kaum kafir memerangi pemikiran generasi muda muslim di Indonesia ini lewat pendidikan, lalu bagaimana dengan kita sebagai generasi muda muslim melawan pengaruh asing ini? Tiada jalan lain yaitu dengan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru negeri, mengambil Islam sebagai akidah satu-satunya yang dapat memecahkan masalah utama (al-uqdatul kubra) manusia termasuk dalam masalah pendidikan yang bersumber kepada kitabullah dan sunah Rasul juga termasuk tsaqofah-tsaqofah Islam seperti fikih, hadits, tafsir bukan pemahaman atau ideologi lain yang tidak sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia.

Pendidikan pada masa Khilafah
Dari masa Rasullah SAW, perhatian terhadap dunia pendidikanpun cukup tinggi. Ketika Beliau membebaskan para tawanan perang badar dengan cara mereka para tawanan memberikan pelajaran baca tulis kepada sepuluh warga madinah. Kita bisa melihat bahwa betapa tinggi kedudukan ilmu pengetahuan pada masa Rasullah, itu artinya pada masa Rasullah biaya pendidikan itu sudah sama kedudukannya dengan tebusan perang yang seharusnya milik baitul maal.

Dalam Kekhalifahan Islam, kita akan melihat begitu besarnya perhatian para khalifah terhadap pendidikan rakyatnya. Karena bagi seorang muslim wajib menjadi seorang yang berilmu dan negara wajib memenuhi kebutuhan dasar warga negaranya. Menuntut ilmu wajib atas setiap Muslim (HR Ibnu Majah). Betapa urgent-nya Islam memperhatikan agar umatnya menjadi orang yang berilmu pengetahuan tujuannya agar umat islam bisa menjadi pribadi yang berkualitas dan mampu menyelesaikan permasalahan hidup dengan berpegang kepada qiyadah fikriyah Islam saja.
Perhatian para khalifah dalam masa pemerintahan terhadap tenaga pengajar, sekolah yang berkualitas begitu tinggi, sarana pembelajaran lainnya seperti perpustakaan, observatorium, dll. Pada masa Umar bin Khatab bisa memberikan gaji kepada tenaga pengajar hingga 15 dinar (1 dinar setara dengan 4,25 gram emas). Para khalifah amat menghargai juga para penulis buku sampai memberikan imbalan emas setara berat buku yang dibuatnya. begitu tingginya penghargaan terhadap ilmu pengetahuan sehingga mampu menghasilkan generasi-generasi muslim yang berkualitas hingga mampu memimpin dunia hingga lebih dari 13 abad lamanya.

Pentingnya penerapan Sistem pendidikan Islam
Jika kita cermati bahwa masalah yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia merupakan hanya masalah cabang dari masalah utama yang dihadapi Indonesia yaitu diterapkannya sistem kapitalis-sekuler di Indonesia. Dari kapitalisme ini mengakar ke berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan didalamnya. Pendidikan menjadi terkomersialisasi, pendidikan sudah menjadi barang mewah bagi rakyat miskin. Islam menghadirkan sebuah sistem yang memberikan solusi terhadap berbagai problem yang dihadapi manusia. Termasuk menyangkut pendidikan, setiap solusi yang disajikan Islam secara pasti selaras dengan fitrah manusia. Dalam konteks pendidikan, Islam telah menentukan bahwa negaralah yang berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan yang layak bagi warganya. Jika bisa melihat pentingnya penerapan Khilafah yang dapat menjamin pendidikan Islam bisa diterapkan dengan sempurna, Lalu takkan pernah kita bisa menerapkan suatu pendidikan Islam jika negara masih menerapkan sistem selain Islam.

Seperti yang terjadi sekarang ini dimana di sekolah-sekolah pendidikan Islam hanya mengajarkan materi spritual dan etika saja, tetapi pola pikirnya sekuler atau sosialis sebuah hal rancu mengajarkan pendidikan Islam tetapi lingkungan di sekitar masih menentang kehadiran Islam. Kita harus melihat bahwa sebenarnya agama Islam begitu luas dan menyeluruh sebagai suatu sistem kehidupan manusia ketika hanya Islam saja. Apakah kita masih ingin mempertahankan pendidikan sekuler sekarang ini tanpa berusaha ke arah yang lebih baik menuju sistem pendidikan Islam yang mampu melahirkan pribadi muslim yang utuh baik pola sikap dan pola pikirnya yang terbukti mampu memimpin dunia selama lebih dari 13 abad lamanya? Hanya dengan dakwah dan khilafahlah kita bisa menebarkan tsaqofah Islam, dengan dakwah kita bisa membangkitkan kaum muslim dan hanya Islamlah satu-satunya yang dapat memperbaiki kerusakan pemahaman dan memuaskan pemikiran manusia di dunia ini. (Oleh Saeful Fachri, BKLDK UPI)

0 Response to "Islam Menjawab Problematika Pendidikan Indonesia"

Post a Comment