Salah satu unit khusus dari Polisi Republik Indonesia (Polri) yang memiliki nama populer saat ini dan bertugas memburu "Teroris" adalah Densus 88 atau Detasemen Khusus 88.
Seperti halnya Kopassus dan Satgultor (Satuan Penanggulangan Teror) di TNI AD, Detasemen Jala Mengkara TNI AL serta Detasemen Bravo Paskhas TNI AU, Densus 88 merupakan detasemen anti teror yang diarahkan sebagai ujung tombak Polri dalam menindak teroris & terorisme (bersalah ataupun tidak bersalah) dan gangguan keamanan yang sifatnya mendesak menurut Polri. Sebenarnya, darimanakah nama Densus 88 tersebut diambil? Paling tidak ada 2 versi mengenai hal ini. berikut ini adalah penjelasan ilmiahnya dan tetap waspada.
Yang pertama adalah versi yang menyatakan bahwa nama 88 diambil dari jumlah korban terbesar peristiwa Bom Bali tahun 2002, yaitu jumlah korban tewas dari Australia sebanyak 88 orang. Meski peristiwa Bom Bali menjadi titik awal pembentukan Densus 88, versi ini agak kurang masuk akal karena tidak jelas alasan mengapa menggunakan angka 88 sebagai representasi korban dari Australia dan mengapa tidak menggunakan angka 202 sebagai representasi jumlah keseluruhan korban.
Versi kedua bisa dibaca dari buku kisah Intelijen Indonesia : Medan Perang Kedua hasil karya Ken Conboy. Menurut Ken Conboy dalam bukunya, nama Densus 88 didapat dari kesalah pahaman antara instruktur detasemen khusus yang notabene orang asing dengan pasukan yang dilatih. Selama masa pelatihan sering terdengar nama ATA (Anti Terror Assault) yang ejaannya dalam bahasa Inggris mirip dengan Eighty Eight (Ei Tee Ei). Karena hal ini nama 88 lantas disematkan pada detasemen khusus yang baru dibentuk ini. Angka 88 ini menjadi istimewa karena selain sering disebut sebagai angka hoki, filosofinya dapat diterjemahkan sebagai “pekerjaan yang tidak terputus dan terus menyambung, tidak kenal berhenti”. Selain itu, angka 88 juga mirip borgol yang memiliki relasi dengan tugas polisi sehingga bisa dimaknai bahwa polisi serius menangani berbagai kasus dan tugas yang diemban. Ada tambahan menarik dalam bukunya Ken Conboy, yaitu bahwa sebelum Densus 88 mendapat wewenang khusus anti teror sebenarnya sudah ada satuan tugas khusus anti teror yang dipimpin oleh Gorries Mere, salah satu petinggi Polri yang cukup cemerlang dalam mengungkap kasus terorisme. Gorries Mere mengalami sorotan saat mengajak salah satu tersangka bom Bali, Ali Imron untuk bertemu di Starbuck Coffee di Jakarta. Sejak pertemuan ini tersiar pada wartawan, polemik yang berkembang berakhir dengan dibubarkannya satuan tugas khusus. Wewenang yang tadinya dilakukan oleh satuan tugas khusus kemudian diserahkan pada Densus 88.
Berikut ini kami sajikan 7 (Tujuh) Fakta Terselubung Tentang Densus 88, Semoga memberikan info yang bermanfaat.
Berita satu
Angka 88 merupakan simbol zionis yahudi yang sudah dimodifikasi. Diduga dari logo Zionis. Atau ada juga berita yang menjelaskan angka 88 di belakang densus 88 adalah simbolisasi jumlah korban terbanyak bom bali dari warga australia sebanyak 88 orang. Faktanya angka 88 itu bermula dari bahasa inggris AT Act yang berarti Anti Terror Act sebuah undang-undang anti teror negara amerika serikat. Katanya sih kalo dalam bahasa Inggris (mungkin Inggrisnya cinta laura kali yah), kata AT act itu dilafalkan dengan Ei Ti ect. Ini serupa dengan lafal eighty eight, alias 88. Dari sanalah 88 ini berasal.
Berita dua
Pasukan ini di biayai pemerintah Amerika serikat. Pasukan ini memang bentukan Amerika serikat, khususnya dibiayai oleh bidang Diplomatic Security Service. Instruktur pelatihnya didatangkan langsung dari FBI, CIA, Secret Service dan pasukan khusus amerika.
Berita tiga
Pasukan ini sangat khusus dan hanya ada 75 orang anggota. Awal dibentuknya memang berjumlah 75 orang, namun dalam perkembangannya jumlah anggotanya membesar menjadi 400 orang.
Berita empat
Untuk membiayai Densus 88 Amerika mengucurkan Rp150 miliar setahunnya. jumlah itu hanya dikucurkan pada awal pembentukannya pertengahan tahun 2003 lalu. Sementara tahun-tahun berikutnya bervariasi,seperti 2005 Rp15 miliar, 2006 Rp43 miliar dan terus bervariasi tiap tahunnya.
Berita lima
Logo pasukan ini adalah burung hantu. Fakta! Sejak 2005 pasukan ini memang menggunakan burung hantu sebagai logonya. Burung hantu merujuk pada spesies burung “nocturnal” (aktif waktu malam) dan mempunyai bentuk muka yang berbeda dengan burung biasa. Muka burung hantu berbentuk rata seperti muka manusia dengan kedua belah matanya menghadap ke depan. Burung hantu juga mempunyai paruh bengkok kebawah yang tajam, dan mempunyai bulu jambul yang lembut.
Burung hantu adalah binatang pemangsa yang efisien karena dilengkapii perlengkapan yang memadai sebagai predator. Matanya yang terletak dibagian depan memberi kesan burung ini pandangan “menyatu” yang hebat. Dimana seekor burung hantu mempunyai kemampuan penglihatan secara binokuler (melihat sebuah obyek dengan kedua mata secara bersamaan), sehingga burung hantu dapat melihat obyek secara tiga dimensi dengan wilayah penglihatan 110 derajat, 70 derajat diantaranya dapat dilihat secara binokuler. Namun ia bisa memutar kepalanya 270 derajat sehingga bisa melihat ke belakang dengan mudah.
Karena sering berburu dimalam hari, burung hantu dilengkapi dengan sistem pendengaran yang sagat baik. Telinga terletak di dekat mata dan dilingkupi oleh wajah yang lebar. Wajah yang lebar ini berfungsi seperti radar menangkap suara yang menyalurkan gelombang suara melaui otot-otot wajah ke telinga. Daya penglihatannya dan pendengarannya pada malam hari sangat tajam, mampu mendengar cicitan tikus pada jarak 500 m. Cakarnyayang tajam akan keluar memanjang saat menyerang sehingga meningkatkan keberhasilan serangan.
Burung hantu juga dilengkapi sepasang sayap yang cukup spesial karena mampu meredam gerakan udara yang membuatnya tidak bersuara saat terbang dan menangkap mangsanya dengan kejutan. Itu juga membuatnya mampu mendengar pergerakan buruannya dengan jelas sambil terbang.
Semuanya itu membuat Burung Hantu memiliki kemampuan berburu yang sangat tinggi, tangkas, cekatan dan disamping menyambar juga mengejar mangsanya di atas tanah. Penelitian pada jenis tertentu, kotoranya menunjukkan 99% memangsa tikus sedangkan 1% memangsa serangga. Mengkonsumsi tikus lebih banyak 2-3 ekor per hari namun daya membunuh lebih dari yang dimakannya. Itulah alasan mengapa Densus 88 Memilih Logo Burung Hantu.
Berita enam
Densus 88 memiliki pesawat sendiri. Belum jelas! Menurut kabar, Densus 88 memang punya pesawat sendiri untuk menunjang aktivitas mereka yang padat. Pasukan ini didukung oleh peralatan canggih buatan luar negeri. Mulai dari persenjataan seperti m4, styer, tameng, bom, sampai mobil canggih
Berita tujuh
Densus 88 sering menembak mati buruannya. ada juga beberapa tersangka yang ditangkap hidup-hidup. Tapi kita memang tak bisa mengelak fakta bahwa sejak dibentuk Densus 88, gembong teroris kebanyakan ditembak mati di tempat, mulai dari DR. Azhari, Noordin M. Top, Dulmatin, dan sejumlah tokoh lain yang pernah berhadapan dengan Densus 88. Beda dengan pasukan sebelumnya yang berhasil menangkap Ali Imron, Amrozi dan kawan-kawan dalam kondisi hidup. Beberapa pihak menyebutkan matinya tersangka ini bisa menyebabkan lambannya penanganan teroris karena tidak ada interogasi lanjutan. Belum lagi perkara HAM dan persidangan.
0 Response to "7 (Tujuh) Fakta Terselubung Tentang Densus 88"
Post a Comment