ia adlah tanda, bahwa terang akan pergi
tergantikan malam
dengan gelapnya melahap sudut-sudut kota
TApi mentari senja tlah ku genggam
kelak kan menerangi gelap
ah, ternyata rembulan hadir dengan pesonanya
mengalahkan senja ku genggam
Dengan pesonamu
aku ingin menggenggammu
segera ku tersadar
bahwa pesonamu adalah karena mentari ku genggam
Wahai tuhan
tak mungkin ku menginginkan bulan
karena aku hanyalah pungguk
yang terlalu mulia untuk dimiliki
Wahai Tuhan
Mentari senja ini kan terus ku genggam
sebgai cahya mencari tulang rusukku
Sebgai cahaya untukku dan dia menuju-Mu
Picture : Pelabuhan AL tarakan
0 Response to "Menggenggam Mentari"
Post a Comment